ini cerpen hasil karyaku sendiri , no hoax, no copas, asli real pikiranku sendiri
awalnya saya disuruh membuat tugas bahasa indonesia kemudian sya langsung membuatnya berdasarkan pengalamanku sendiri,,,
ini dia cerpen nya : --->
Pagi
hari yang begitu dingin, aku terbangun dari tidur ku tepat pukul 05.00.
Tapi rasanya akumasih enggan untuk keluar kamar, bahkan aku hanya
sekedar memikirkan suatu peristiwa yang baru ku alami minggu-minggu ini.
Suatu pengalaman yang tak mungkin kulupakan, yaitu liburan dengan
teman-teman yang lama tak ketemu. Yang kubayangkan hanyalah air.
Beberapa waktu yang lalu aku dan teman-teman se-smp bermain ke
Tawangmangu dan pulang-pulang kehujanan. Semua pakaian ku basah kuyup,
tanpa ada baju ku yang kering sedikitpun.
“Tuhan.... terima kasih kau telah memberikan kesempatan pada ku,
sehingga aku bisa berkumpul, bermain dengan teman-teman yang lama tidak
berjumpa. Meskipun kami semua harus basah dan kedinginan, tapi aku
yakin semua itu perlu perjuangan.” Batinku sambil melamun.
Setelah aku sadar dari lamunan ku. Ku melihat jam dindingku.
Ups.. udah jam 05.30. Dan tanpa ku sadari aku udah melamun sudah hampir
setengah jam. Aku langsung bergegas untuk membersihkan kamar tidur ku.
Dan aku langsung keluar rumah untuk menikmati sejuknya udara di pagi
hari. Sejuknya udara membuat aku semakin bersemangat untuk melakukan
aktivitas.
Rencana hari ini adalah menghabiskan liburan bersama teman-teman
sekelas di tawangmangu. Dan rencana ini cukup matang dari pada kemarin,
karena hari ini akan pergi ke Tawangmangu dengan tujuan wisata Grojogan
sewu. Hari semakin siang dan aku bergegas menyambar handuk dan pergi
mandi. Sekitar 30 menit aku sudah selesai mandi dan siap untuk pergi.
Pukul 08.00 lebih sedikit, Chika memberitauku melalui via sma kalau
berangkat ke TW akn diundur 2 jam lagi, karena cuaca tidak mendukung
alias mendung.
“Kok nggak berangkat-berangkat, memangnya mau berangkat jam
berapa?” tanya bapak ku.
“Jam 10.00 pak, diundur soalnya cuacanya tidak mendukung,
takutnya kehujanan.” Jawab ku.
“ Ow, kalau gitu sarapan dulu biar nggak lemes, soalnya nanti
kalau di Tawangmangu udaranya dingin banget!” ajak bapak untuk sarapan.
“Iya nanti aja, lagi pula masih jam 8”.
Ketika melihat jam dinding masih jam 8, aku mengambil ember dan
perangkat pel untuk mengepel lantai depan sembari nunggu teman yang
menghampiri ku. selesai mengepel lantai, aku pun memutuskan untuk duduk
di teras rumah.
Bermenit-menit aku menunggu teman ku, dan akhirnya datang juga,
yaitu Niza dan Chika. Aku langsung pamitan dengan bapak Ibu ku dan
berangkat menuju rumah syafni untuk menghampirinya. Setelah syafni sudah
siap, kami menuju ke tempat wahyu, karena semua teman yang lain sudah
menunggu disana. Sudah pukul 10 waktunya kita berangkat.
“Udah jam 10 nih, nanti kesiangan hlo.,.,.,” seru ku
“ya udah ayo berangkat.!!” Seru niza
‘’tapi kok alan nggak itu?” tanya ku
‘’Si Alan gak siap, tadi aku di sms klow dia nggak siap.” Jawab
wahyu
‘’iya tadi saya sms juga balesnya nggak siap, katanya dia belum
mandi.” Seru niza
‘’ya udah ayo berangkat.’’
Aku , Niza, Wahyu, Anggar, Muh Dwi, Syafni dan Chika berangkat.
‘’Syaf, aku pengin langsung di Tawangmangu, soalnya udaranya
sejuk dan jalan nya juga menyerukan. Berkelok-kelok.’’
“iya, aku juga udah gerah dan ingin merasakan sejuknya
Tawangmangu.’’
‘’tapi perjalanan masih jauh banget.’’
Di perjalanan Anggar tepisah dengan kami, dan kami binggung akan
keberadaan anggar.
“gimana, si Anggar nya misah?” tanya ku.
“aku gak tau, ya udah kita telpon aja!”
“sambil nelpon Si Anggar kita istirahat di SPBU aja, sambil
ngisi bensin ku yang akan habis.”
“ya udah ayo.,.,.,”
Setelah keluar dari SPBU kami ketemu dengan Anggar, katanya tadi
kejebak dari kemacetan di perempatan Bejen.
“akhirnya ketemu juga Nggar-Nggar, tadi tu dari mana aja?”
“ kejebak dari kemacetan di perempatan tadi, apa kamu nggak
kemacetan?”
“o... yang tadi, aku nggak soalnya aku tadi lewat jalan di
desa-desa, jadi nggak ada macet.”
Setelah sampai di kawasan Karangpandan, aku merasa kedinginan.
Tidak hanya aku yang kedinginan tetapi semua merasakan kedinginan.
“brrrr...Adem, kamu kedinginan nggak syaf?”
“bangettt.....”
“tapi enak kan?, dingin-dingin. Tapi jalannya menyerukan.”
“iya, jalannya berkelok-kelok.”
Kami dikejutkan dengan beberapa buah Durian yang bergantungan di
pohon.
“itu.. ada durian, yang sampai-sampai menggoda iman.”
“woooooow...... kayaknya enakya? Jadi pengin”
“iyaaa...”
Banyak pohon durian di sepanjang jalan, selain itu buahnya pun juga
banyak, sampai-sampai rasanya ingin berhenti untuk memetik buah durian
dan memakannya di bawah pohon. Tapi mengingat perjalanan masih jauh,
kami tidak berhenti. Bermenit-menit perjalanan sudah kami tempuh,
akhirnya kami tiba juga dikawasan Tawangmangu. Di Tawangmangu kami semua
semakin kedinginan, karena kedinginan kami berhenti sejenak untuk
melepaskan lelah usai melakukan perjalanan yang begitu lama.
“Brrr,,, semakin dingin aja ya??”
“Secara lah, kita kan udah di daerah pegunungan.”
Sambil beristirahat kamipun berfoto-foto di pinggir jalan.
“Aku dongg.,.,,,!!!” seru Chika meminta untuk difoto.
“Aku ikut,aku ikut.,.,.,.,.” sahut Niza
Setelah lama berfoto-foto, Kami melanjutkan perkjalanan menuju
GROJOGAN SEWU.
Akhirnya sampai juga di tujuan. Kami masuk ke area grojogan sewu,
kamipun harus berjalan menyelusuri anak tangga untuk sampai ke tujuan.
Setelah bertele-tele menelusuri tangga, kamipun sampai di grojogan sewu.
Disana banyak pengunjung, ada yang pengunjung yang dari lokal ada juga
dari luar negeri. Sesampai di bawah pohon, saya dan lainnya bergegas
untuk bermain air.
“Airnya dingin bener yah?” tanya Chika sembari bermain air di sungai.
“Selain itu ditambah percikan-percikan air dari grojogan yang membuat
tubuh kita menjadi tambah menggigil.” Jawab ku
“Bagaimana kalo kita berfoto-foto lagi? nanti di share di Facebook dan
twitter.” Tanya Niza.
“Oke ,,” jawab Chika.
“Ikut dong,!!” teriak Syafni.
“Mari-mari.!!!”
“Hla Wahyu, Anggar sama Muh Dwi mana???” tanya Niza
“Itu Muh Dwi..” sambil menujuk Muh Dwi yang duduk-duduk di bawah pohon.
“Muh Dwiiiiiiiiiiiiii ..... “ Teriak Syafni
Muh Dwi pun datang menghampirinya.
“Ada apa? Mau Foto-foto?”
“Ayo, untuk dokumentasi,! Emang si Wahyu dan si Anggar mana?”
“Mereka jajan beli Teh Hangat, di warung sebelah sana”
Saya masih bermain air disungai, sampai-sampai celana Saya basah kuyup.
Setelah mereka berkumpul untuk foto-foto. Saya pun di panggil untuk
ikut.
“Anggit ,,, sini! Ayo kita pepotoan!” teriak Chika.
“Oke... Aku kesana..”
Kami pun foto-foto, ditengah-tengah pepotoan. Saya pun bertemu dengan
saudara saya, tapi saya pura-pura tidak mengetahuinya. Setelah
berkali-kali kamera menjebretkan diri, kami pun bergegas untuk pulang.
Kami harus menaiki anak tangga yang banyak. Yang jumlahnya 1250 anak
tangga, jika mampu menghitung dari awal masuk area sampai keluar.
Sampai juga kami ditempat parkir dan mengambil sepedanya
sendiri-sendiri. Kami langsung pulang karena waktu menunjukan pukul
13.30. ditengah perjalanan saya berteriak, karena melihat indahnya alam
pegunungan.
“yuhuuuuuuuuuuuuu.,.,., wowww apikkk yow??” tanya Syafni.
“Banget,,,,,” sahutku
“tapi kok makin lama mendungnya makin tebal yah??
“iyahh, berarati kita harus memberitahukan kepada yang lain
supaya ngebut, biar tidak kehujanan!”
Saya menyusul teman-teman yang lain untuk menyuruh agar ngebut
supaya tidak kehujanan.
“woeee.,., ayo kita ngebutt aja daripada kehujanan!!!!”
teriakanku yang ku lontarkan keteman-teman.
Gerimis mengguyur kami, dan lama kelamaan gerimis menjadi hujan.
“kita berteduh di warung tutup aja, nunggu hujannya berhenti!”
seruku
“lanjut aja, sekalian ujan-ujanan.,.,.” sahut Chika.
Kami pun melanjutkan perjalanan pulang meski harus kehujanan
ditambah kedinginan. Waktu demi waktu kami hampir sampai dirumah Wahyu.
Didepan toko ‘JJ’ air menggenang menutupi jalan. Kami langsung ngebut di
air tersebut, dan airnya menyiprat.
“yuhuuuu.,.,.,.” teriakak Chika
Akhirnya kami sampai dirumah wahyu, dirumahnya Wahyu kami dijamu
dengan mie instan. Tetapi harus memasak sendiri. Kamipun makan di teras
sambil menceritakan kejadian tadi. Dan saya pun tertawa terbahak-bahak
ketika mendengar sepupu Wahyu yang dari Jakarta berbicara dengan bahasa
Jawa. Setelah lama kami beristirahat, kami langsung pulang kerumah
sendiri-sendiri. Aku pulang dan sampai dirumah pukul 15.25.
~~~~~~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar